Pondok Halimun
Wisata Sukabumi cukup terkenal dengan wisata Selabintana. Jika Selabintana merupakan arena hijau yang sudah terawat, maka Pondok Halimun menawarkan bumi perkemahan yang alami dan berdekatan dengan hutan. Pondok Halimun atau terkenal disebut PH berjarak kurang lebih 12 Km ke arah utara kota Sukabumi atau berkisar 160 KM dari Jakarta melalui tol Jagorawi, keluar pintu tol Ciawi menuju Sukabumi.
Dari Kota Sukabumi melalui Jalan Surya Kencana, terus arah Jalan Selabintana, sebelum hotel Selabintana, ada plang penunjuk ke arah kiri, memasuki Jalan Wanasari. Dari sini berkisar 2 KM dengan terlebih dulu membayar uang tanda masuk Rp. 2.000,- / orang. Butuh konsentrasi yang tinggi dan berhati - hati, karena jalannya sempit dan harus bersabar bergantian bila ada kendaraan dari depan, jalannya kurang bagus berlubang dan menanjak cukup tajam, saran kami gunakan kendaraan yang berchasis tinggi, jangan mobil sedan.
Obyek wisata Pondok Halimun, berlokasi di perbatasan antara 2 desa,yaitu Desa Perbawati dan Desa Sudajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, sebelum sampai pusatnya Pondok Halimun (area parkir, warung makan, dll). Dalam perjalanan menuju PH, Anda dapat menikmati panorama alam pegunungan dengan hamparan perkebunan teh yang begitu luas, yang tumbuh di dataran tinggi dan lembah - lembah yang curam, milik PT. Perkebunan Nasional VIII Goalpara Kabupaten Sukabumi.
Hentikan sejenak kendaraan Anda atau mampir dibeberapa warung kecil yang ada di perkebunan teh ini, sambil menikmati udara sejuk dan segar, Anda dapat mencicipi jagung bakar dan minum kopi/teh manis atau softdrink yang ada. Di ketinggian 1.100 dpl (diatas permukaan air laut) Anda dapat menikmati panorama dengan sejuta keindahan yang menakjubkan ke bawah karena Anda sudah berada di kaki bukit Gunung Gede - Pangrango yang begitu terasa dekat. Selanjutnya sekitar 0,5 KM menuju pusat Pondok Halimun, akan dikenakan Rp. 2.000,- untuk parkir mobil.
Pondok Halimun terkenal dengan Buper atau Bumi Perkemahannya. Banyak sekali orang-orang secara berkelompok mengadakan kemah di alam terbuka. Mereka datang dari Sukabumi, Jakarta dan daerah lain. So, PH sudah agak rame karena jaraknya nggak terlalu jauh dari Kota dan pemandangannya yang masih hijau. Ada beberapa tempat yang digunakan untuk berkemah, antara lain Perkemahan Elang Jawa, yang namanya di ambil dari nama burung elang Jawa. Elang Jawa tergolong sudah langka, namun jika beruntung, Anda akan melihatnya terbang berputar-putar di langit biru Pondok Halimun. Tempat penginapan tidak tersedia banyak, ada 2 penginapan, yaitu Pondok Kabayan dan Pondok Kaliange, yang kapasitasnya juga tidak besar.
Di PH fasilitas yang tersedia tidak terlalu banyak.Ada beberapa warung yang menyediakan aneka makanan, seperti indomie, bakso, jagung bakar/rebus dan makanan ringan lainnya. Anda juga dapat merasakan dinginnya air Sungai Cipelang yang berada dekat pintu masuk Pondok Halimun dengan bebatuan yang besar, serta airnya yang bersih dan segar. Dari sini, Anda dapat melanjutkan lagi perjalanan dengan berjalan kaki ke atas untuk melihat air terjun Curug Cibeureum yang berjarak berkisar 2,5 KM atau menyewa sepeda motor pemilik warung dengan harga Rp. 35.000,- sekali trek atau Rp. 70.000,- pulang pergi, dengan jalan yang berbatu, menanjak dan berkelok-kelok menyusuri hutan kawasan TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango).
Curug Cibeureum (bahasa sunda) Curug artinya Air terjun, Ci berasal dari kata Cai, artinya Air, sedangkan beureum, artinya merah. Entah siapa yang memberi nama Curug cibeureum (yang berarti air terjun merah), karena melihat kenyataan yang ada airnya tidaklah berwarna merah seperti namanya. Warnanya tetap seperti air pada umumnya, bening.
Curug cibeureum, sebuah air terjun yang cukup tinggi yang berada dikaki Gunung Gede. Dari pusat Kota Sukabumi curug cibeureum terlihat sangat indah. Membentuk sebuah garis agak miring berwarna putih. Untuk menempuh perjalanan menuju curug Cibeureum, kita dapat menggunakan angkot (Angkutan perkotaan) jurusan Selabintana atau Pondok Halimun yang dikenal PH, nomor angkot 10, dari kota sukabumi dengan menempuh perjalanan 7 KM ke Lokasi Wisata Alam Selabintana atau 10 KM ke Pondok Halimun.
Untuk mencapai Curug Cibeureum hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sejauh lebih kurang 4 Km dari lokasi taman wisata selabintana atau 2,5 KM dari Pondok halimun. Kita akan melewati area perkebunan teh, sebelum melintasi semak belukar. Perjalanan yang cukup melelahkan ini perlu ekstra hati-hati karena selain jalannya berliku-liku juga di bagian kanan terdapat jurang yang cukup terjal sementara dibagian kiri pohon pohon menjulang tinggi. Namun terlihat sangat indah. Pada jarak tempuh lebih kurang 500 meter sebelum mencapai lokasi curug cibeureum medan jalan menurun cukup tajam. Namun dari tempat ini sudah mulai terdengar suara gemuruh air terjun Bagaikan suara Raksasa yang tengah ngorok tertidur.
Kepenatan dan lelahnya selama perjalanan akan hilang seketika tak kala Lokasi Curug telah dicapai. Kita dapat melihat Air Terjun dari dekat dan bahkan Mandi dalam simbahan Air terjun. Curug cibeureum betapa sejuk dan dingin terlebih dibawah rindangan hijau dedaunan. Namun ketika kita mandi kita mesti waspada terhadap lintah pengisap darah. Meski tidak sakit, tapi cukup perih dan gatal. Makanya untu menuju Objek wisata alam Curug cibeureum kita perlu mempersiapkan tembakau untuk melepaskan hisapan lintah yangmenyerap dibagian tubuh kita.
Selain curug cibeureum, Anda dapat juga mengunjungi Curug Sawer. Untuk menyambangi curug ini, anda harus berjalan kaki, naik turun bukit di tengah-tengah hutan ynag cukup lebat. Sebenarnya ada dua jalur untuk melihat curug Sawer, yaitu dari arah Situ Gunung atau melalui Pondok Halimun. Hal ini terjadi karena kedua tempat wisata ini berada di kawasan Taman Nasional Gede pangrango.
Wisata Sukabumi cukup terkenal dengan wisata Selabintana. Jika Selabintana merupakan arena hijau yang sudah terawat, maka Pondok Halimun menawarkan bumi perkemahan yang alami dan berdekatan dengan hutan. Pondok Halimun atau terkenal disebut PH berjarak kurang lebih 12 Km ke arah utara kota Sukabumi atau berkisar 160 KM dari Jakarta melalui tol Jagorawi, keluar pintu tol Ciawi menuju Sukabumi.
Dari Kota Sukabumi melalui Jalan Surya Kencana, terus arah Jalan Selabintana, sebelum hotel Selabintana, ada plang penunjuk ke arah kiri, memasuki Jalan Wanasari. Dari sini berkisar 2 KM dengan terlebih dulu membayar uang tanda masuk Rp. 2.000,- / orang. Butuh konsentrasi yang tinggi dan berhati - hati, karena jalannya sempit dan harus bersabar bergantian bila ada kendaraan dari depan, jalannya kurang bagus berlubang dan menanjak cukup tajam, saran kami gunakan kendaraan yang berchasis tinggi, jangan mobil sedan.
Obyek wisata Pondok Halimun, berlokasi di perbatasan antara 2 desa,yaitu Desa Perbawati dan Desa Sudajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, sebelum sampai pusatnya Pondok Halimun (area parkir, warung makan, dll). Dalam perjalanan menuju PH, Anda dapat menikmati panorama alam pegunungan dengan hamparan perkebunan teh yang begitu luas, yang tumbuh di dataran tinggi dan lembah - lembah yang curam, milik PT. Perkebunan Nasional VIII Goalpara Kabupaten Sukabumi.
Hentikan sejenak kendaraan Anda atau mampir dibeberapa warung kecil yang ada di perkebunan teh ini, sambil menikmati udara sejuk dan segar, Anda dapat mencicipi jagung bakar dan minum kopi/teh manis atau softdrink yang ada. Di ketinggian 1.100 dpl (diatas permukaan air laut) Anda dapat menikmati panorama dengan sejuta keindahan yang menakjubkan ke bawah karena Anda sudah berada di kaki bukit Gunung Gede - Pangrango yang begitu terasa dekat. Selanjutnya sekitar 0,5 KM menuju pusat Pondok Halimun, akan dikenakan Rp. 2.000,- untuk parkir mobil.
Pondok Halimun terkenal dengan Buper atau Bumi Perkemahannya. Banyak sekali orang-orang secara berkelompok mengadakan kemah di alam terbuka. Mereka datang dari Sukabumi, Jakarta dan daerah lain. So, PH sudah agak rame karena jaraknya nggak terlalu jauh dari Kota dan pemandangannya yang masih hijau. Ada beberapa tempat yang digunakan untuk berkemah, antara lain Perkemahan Elang Jawa, yang namanya di ambil dari nama burung elang Jawa. Elang Jawa tergolong sudah langka, namun jika beruntung, Anda akan melihatnya terbang berputar-putar di langit biru Pondok Halimun. Tempat penginapan tidak tersedia banyak, ada 2 penginapan, yaitu Pondok Kabayan dan Pondok Kaliange, yang kapasitasnya juga tidak besar.
Di PH fasilitas yang tersedia tidak terlalu banyak.Ada beberapa warung yang menyediakan aneka makanan, seperti indomie, bakso, jagung bakar/rebus dan makanan ringan lainnya. Anda juga dapat merasakan dinginnya air Sungai Cipelang yang berada dekat pintu masuk Pondok Halimun dengan bebatuan yang besar, serta airnya yang bersih dan segar. Dari sini, Anda dapat melanjutkan lagi perjalanan dengan berjalan kaki ke atas untuk melihat air terjun Curug Cibeureum yang berjarak berkisar 2,5 KM atau menyewa sepeda motor pemilik warung dengan harga Rp. 35.000,- sekali trek atau Rp. 70.000,- pulang pergi, dengan jalan yang berbatu, menanjak dan berkelok-kelok menyusuri hutan kawasan TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango).
Curug Cibeureum (bahasa sunda) Curug artinya Air terjun, Ci berasal dari kata Cai, artinya Air, sedangkan beureum, artinya merah. Entah siapa yang memberi nama Curug cibeureum (yang berarti air terjun merah), karena melihat kenyataan yang ada airnya tidaklah berwarna merah seperti namanya. Warnanya tetap seperti air pada umumnya, bening.
Curug cibeureum, sebuah air terjun yang cukup tinggi yang berada dikaki Gunung Gede. Dari pusat Kota Sukabumi curug cibeureum terlihat sangat indah. Membentuk sebuah garis agak miring berwarna putih. Untuk menempuh perjalanan menuju curug Cibeureum, kita dapat menggunakan angkot (Angkutan perkotaan) jurusan Selabintana atau Pondok Halimun yang dikenal PH, nomor angkot 10, dari kota sukabumi dengan menempuh perjalanan 7 KM ke Lokasi Wisata Alam Selabintana atau 10 KM ke Pondok Halimun.
Untuk mencapai Curug Cibeureum hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sejauh lebih kurang 4 Km dari lokasi taman wisata selabintana atau 2,5 KM dari Pondok halimun. Kita akan melewati area perkebunan teh, sebelum melintasi semak belukar. Perjalanan yang cukup melelahkan ini perlu ekstra hati-hati karena selain jalannya berliku-liku juga di bagian kanan terdapat jurang yang cukup terjal sementara dibagian kiri pohon pohon menjulang tinggi. Namun terlihat sangat indah. Pada jarak tempuh lebih kurang 500 meter sebelum mencapai lokasi curug cibeureum medan jalan menurun cukup tajam. Namun dari tempat ini sudah mulai terdengar suara gemuruh air terjun Bagaikan suara Raksasa yang tengah ngorok tertidur.
Kepenatan dan lelahnya selama perjalanan akan hilang seketika tak kala Lokasi Curug telah dicapai. Kita dapat melihat Air Terjun dari dekat dan bahkan Mandi dalam simbahan Air terjun. Curug cibeureum betapa sejuk dan dingin terlebih dibawah rindangan hijau dedaunan. Namun ketika kita mandi kita mesti waspada terhadap lintah pengisap darah. Meski tidak sakit, tapi cukup perih dan gatal. Makanya untu menuju Objek wisata alam Curug cibeureum kita perlu mempersiapkan tembakau untuk melepaskan hisapan lintah yangmenyerap dibagian tubuh kita.
Selain curug cibeureum, Anda dapat juga mengunjungi Curug Sawer. Untuk menyambangi curug ini, anda harus berjalan kaki, naik turun bukit di tengah-tengah hutan ynag cukup lebat. Sebenarnya ada dua jalur untuk melihat curug Sawer, yaitu dari arah Situ Gunung atau melalui Pondok Halimun. Hal ini terjadi karena kedua tempat wisata ini berada di kawasan Taman Nasional Gede pangrango.
Komentar
Posting Komentar